Thursday, September 3, 2009

hadis RAMaDHAN

Nabi Muhammad s.a.w. menyatakan di dalam salah satu hadithnya bahawa terdapat dari kalangan umatnya yang berpuasa pada siangnya tetapi tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali hanya mendapat lapar sahaja. Baginda s.a.w. juga menyatakan ada dari kalangan umatnya yang qiyam Ramadhan pada malamnya tetapi tidak mendapat apa-apa kecuali berjaga sahaja. Sabda Rasulullah s.a.w. :
"Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapat pahala puasanya kecuali lapar sahaja, dan berapa banyak orang yang qiyam (tarawih dan witir) yang tidak mendapat pahala qiyamnya kecuali hanya berjaga sahaja."
( H.R. Al-Nasaai, Ibn Majah, Al-Hakim ; Katanya : Sahih dengan syarat Bukhari )

tag dr zaty..tenkiu!!

mangse tag=yuni,nana,k.asna,dilla,minako.



1) Copy gambar 'Amal Islam' di atas. Copy satu post lengkap ni pun ta kesah. Senang dan pantas dan express.Then postkan nih kat blog anda mahupon Facebook, Myspace, Friendster, atau apa2 shj.

2) Kemudian pilih 10 orang sahabat anda dan wajibkan mereka melakukan perkara yang sama. Ingat! 10 orang ya.. Lebih2? lagi bagus. Kalau nak bagi semua? jemputlah~...

3) Gambar di atas bukanlah copyright sesiapa, jadi TIADA ALASAN untuk anda untuk tidak menyebarkannya! ;)

4) Perkara yang wajib anda lakukan? Senang je..LAKUKAN apa yang ditulis dekat gambar diatas... tak nampak? Allah bg kemudahan, gunakannya ; zoom laa!


mngse seterusnye:
spe2 yg mlawat blog neh..

LAILATUL QADAR

Di sepuluh hari terakhir ini Allah juga menjanjikan bagi hamba-hamba-Nya akan Lailatul Qadar yang nilainya sama dengan 1.000 bulan atau 83,333 tahun.
Lailatul Qadar adalah malam istimewa dan urgen dalam menentukan kebahagiaan seseorang. Lailatul Qadar adalah oasis di padang pasir yang sangat gersang. Lailatul Qadar menyimpan energi yang amat dahsyat dimana energi ini bisa mengubah jiwa yang gersang menjadi sosok teduh dan menyejukkan, mengubah jiwa yang rapuh menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi persoalan hidup, mengubah seorang yang selalu gelisah menjadi sosok sejuk yang diliputi oleh kesabaran, mengubah seorang hamba yang berlumuran dosa dan kesalahan menjadi insan suci bersih bagaikan seorang bayi yang baru terlahir dari rahim sang ibu.
Waktu Lailatul Qadar
1. Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21
Abu Sa'id Al Khudri r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. beriktikaf pada sepuluh hari di tengah bulan Ramadhan sampai pada malam ke-21, yaitu malam yang ketika itu Rasulullah saw. selesai dari iktikafnya. Keesokan paginya beliau bersabda, “Barang siapa yang telah beriktikaf denganku hendaklah ia beriktikaf (tahun yang akan datang) pada sepuluh malam terakhir. Pada waktu itu aku pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, lalu aku lupa pada malam yang keberapa. Hanya saja, pada waktu itu, pagi-paginya aku ingat bahwa aku sujud pada air dan tanah lumpur. Maka, carilah pada sepuluh malam terakhir dan carilah pada malam-malam yang ganjil.” Pada malam itu (Lailatul Qadar yang Rasulullah lupa) turun hujan. Adapun masjid pada waktu itu berlantaikan tanah dan tergenang air. Kata Abu Sa'id, “Aku melihat pada kening Rasulullah saw. ada bekas lumpur pada pagi hari tanggal 21 Ramadhan.” (H.R. Muslim)
2. Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
Abdullah bin Unais r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pernah diperlihatkan kepadaku malam Lailatul Qadar, tapi aku melupakannya. Waktu itu, shubuhnya aku sujud di lantai berlumpur.” Abdullah bin Unais berkata lagi, “Pada malam ke-23 itu turun hujan dan Rasulullah saw. shalat bersama kami. Pagi harinya Rasulullah saw. meninggalkan kami, terlihat pada kening dan hidung Rasulullah saw. ada bekas lumpur.” (H.R. Muslim)
3. Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-25, atau ke-27, atau ke-29
Sesungguhnya Rasulullah saw. keluar rumahnya untuk memberitahu kami tentang Lailatul Qadar. Ketika itu ada dua orang yang sedang bertengkar dari kaum Muslimin. Beliau berkata, “Aku datang kepada kalian hendak mengabarkan tentang Lailatul Qadar, tapi ada dua orang yang sedang bertengkar sehingga informasi itu dihilangkan dariku. Barangkali itu lebih baik bagi kalian. Maka, carilah pada malam ke-27, atau ke-29 atau ke-25.” (H.R. Bukhari)
4. Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27
Ubay bin Ka’ab berkata, “Demi Allah, aku mengetahui Lailatul Qadar. Yang paling kuketahui bahwa Lailatul Qadar itu adalah malam yang Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk qiyam, yaitu malam yang ke-27 Ramadhan.” (H.R. Muslim)
Dari Abdullah bin Abbas diceritakan bahwa seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw. kemudian berkata, “Saya seorang kakek lemah yang sulit sekali melakukan qiyam. Beritahulah aku malam yang bertepatan dengan Lailatul Qadar!” Rasulullah saw. bersabda, “Lakukanlah qiyam pada malam ke-27 Ramadhan.” (H.R. Ahmad)
5. Lailatul Qadar terjadi pada tujuh malam terakhir
Diceritakan dari Ibnu Umar r.a. bahwa seorang sahabat Rasulullah saw. mendapat kesempatan mengalami Lailatul Qadar berupa mimpi pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan. Ketika itu, Rasulullah saw. langsung bersabda, “Mimpi kalian tepat pada tujuh malam terakhir. Barang siapa yang ingin mencarinya, maka carilah pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan.” (H.R. Muslim)
6. Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil sepuluh malam terakhir
Dari Aisyah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari)
7. Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, baik malam ganjil maupun genap
Rasulullah saw. bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (H.R. Muslim)
Allah Swt. tidak menentukan secara pasti kapan tepatnya Lailatul Qadar. Hal ini mempunyai hikmah yang sangat dalam, yaitu agar setiap Muslim bersungguh-sungguh dalam beribadah, shalat, berdzikir, beristighfar, berdoa, dan membaca Al Qur'an pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Jika Lailatul Qadar ditentukan dengan pasti, pastilah orang-orang hanya beribadah pada malam itu saja dan bermalas-malasan pada malam-malam yang lainnya.

Ciri-Ciri Lailatul Qadar
1. Pada pagi harinya, matahari bersinar dengan redup, tidak terlalu panas
Dari Zura r.a, ia mendengar Ubay bin Ka'ab menyampaikan bahwa Ibnu Mas'ud berkata, “Barang siapa yang pada bulan Ramadhan tahun ini qiyâmullail setiap malam, pasti ia mendapatkan Lailatul Qadar.” Ubay berkata, “Demi Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia, sesungguhnya Lailatul Qadar itu terjadi pada bulan Ramadhan. Demi Allah, aku tahu bahwa Lailatul Qadar itu adalah malam yang Rasulullah memerintahkan qiyâmullail pada malamnya, yaitu malam ke-27, yang ketika paginya matahari bersinar dengan sinar putih, tidak dengan cahaya yang menyilaukan.” (H.R. Muslim)
2. Langit cerah, bulan muncul separo, bintang-bintang bermunculan dan tampak jelas
Abu Hurairah r.a. berkata, “Kami berdiskusi tentang Lailatul Qadar di depan Rasulullah saw., kemudian beliau berkata, ‘Siapa di antara kalian yang ingat bahwa Lailatul Qadar itu adalah malam yang ketika itu muncul bulan dalam keadaan separo?’.” (H.R. Muslim)
Imam Nawawi mengomentari hadits ini. Ia berkata, “Bulan muncul dalam keadaan separo menandakan bahwa Lailatul Qadar itu terjadi pada akhir bulan. Bulan tidak akan tampak dalam keadaan separo, kecuali pada akhir bulan.”
3. Cuaca sedang, tidak panas dan tidak dingin
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah saw. bersabda, “Aku pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, lalu aku dijadikan-Nya lupa. Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir. Lailatul Qadar itu malam yang segar dan cerah, tidak panas dan tidak dingin.” Dalam riwayat Az Zayadi ditambahkan, “Pada malam itu bulan dan bintang-bintang terlihat dengan jelas.”
4. Malamnya turun hujan
Abu Sa'id Al Khudri r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. (setahun sebelumnya) beriktikaf pada sepuluh hari di tengah bulan Ramadhan sampai pada malam ke-21, yaitu malam yang ketika itu Rasulullah saw. selesai dari iktikafnya. Pada pagi harinya, beliau bersabda, “Barang siapa yang telah beriktikaf denganku, hendaklah ia beriktikaf (tahun yang akan datang) pada sepuluh malam terakhir. Pada waktu itu, aku pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, tapi aku lupa pada malam yang keberapa. Hanya saja, pada waktu itu, pagi-paginya aku ingat bahwa aku sujud pada air dan tanah lumpur. Maka, carilah malam tersebut pada sepuluh malam terakhir dan pada malam-malam yang ganjil. Pada malam itu (Lailatul Qadar yang Rasulullah lupa) turun hujan. Pada waktu itu, masjid berlantaikan tanah dan tergenang air.” Kata Abu Sa'id, “Pagi hari ke-21 Ramadhan, aku melihat ada bekas lumpur pada kening Rasulullah saw.” (H.R. Muslim)
Ada beberapa ciri Lailatul Qadar yang disebutkan oleh Imam Baihaqi dan Imam Thabari. Akan tetapi, ciri-ciri ini tidak terdapat di dalam hadits atau keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pohon-pohon merunduk hingga sampai ke bumi, lalu pagi harinya kembali pada posisi semula.
2. Air laut pada pagi harinya berubah menjadi tawar, lalu siangnya berubah lagi menjadi asin.
3. Pada Lailatul Qadar, anjing tidak ada yang melolong.
4. Malaikat turun dan memberikan salam kepada orang yang sedang beribadah.[]

Saturday, August 8, 2009

27 reasons why its better to pray in congregation(jamaah)


1.responding to the Mu'adhdhin(the caller to prayer)with the intention to pray in jamaah.
2.arriving early to pray in its beginning time.

3.going to the mosque with sakinah(with calmness & humility)
4.entering the mosque in supplication.
5.greeting the mosque with 2rakaat of tahiyyatul masjid(the prayer for the mosque)
6.waiting in the mosque for the Jamaah to start
7.The angels praying for you & seeking forgiveness for you.
8.The angels will bear witness for you.
9.safety from the devil as he flees at hearing the iqamah (the 2nd call that establishes the prayer)
10.responding to the call of iqamah
11.standing & waiting with the imam in readiness to enter a state where everything else other than prayer will be haram
12.being present for the takbiratul ihram(the start of the prayer)
13.straightening the rows & closing the gaps
14.responding to the imam when he says, "Sami-Allahuliman Hamidah"(Allah hears the one who praises him)
15.A greater chance of not forgetting in the prayer or being able to remind the imam if he forgets
16.A greater chance of perfecting the external aspects of the prayer
17.A greater chance to achieve peace &humility in the prayer from what normally distracts oneself whilst praying alone.
18.being surrounded by the angels throughout the prayer.
19.familiarising oneself with the recitation of the Quran and the pillars of the prayer.
20.promoting the signs & rituals of Islam
21.DEfeating the attempts of Satan by the combined workship of those in the congregation, and the encouragement of one another in the obedience of Allah whilst helping the lazy to become stronger.
22.safety from showing the sign of the hyprocrites (not attending the mosque)and the bad opinions of others who may think that you do not pray.
23.the returning of the Salam upon the Imam(at the end of the prayer)
24.benefitting from the congregation in supplications & dhikir,whilst at the same time enjoying the combined blessing of others when one is deficient(in blessing)by himself.
25.establishing good relations with your neighbours, looking out for them especially at the prayer times.
26.Listening &deeply reflecting upon the recitation of the Imam
27.Joining in with the Imam & the angels in saying Ameen after Surah al-Fatihah

Saturday, July 25, 2009

PATIENCE IS THE SIGN OF MANLINESS


Patience is a symbol of Greatness, Glory, and Perfect.This means that it acts as security against the environmental conditions and loses.That is why 'Sabur' is one of the beautiful names of Allah, because He does not punish immediately His sinning slaves.He gives us a long time until the Day of Judgment.

Besides bravery and courage, Patience is also included in the factors of manliness.This is because the burden of life cannot be handling by weak and impatient person.For example, when a man has a heavy load and he wants it to be carried from one place to another, he does not employ the infants, sick persons or cowards, but he asked such persons who have strong shoulders and powerful arm.Same is the case of life.Therefore, patience, bravely and courage are important to make sure our great responsibility to be done effectively.

Leaders and humans need to face hardship and troubles with patience as it all accordance with their capabilities and qualities.This can be proved in a hadith narrated by Ibn Habban.From the hadith, it states that Allah test His slaves according to their religiousness."if the man has strong and firm in religion, his trial will be hard.And the man weak in religiousness, his trial will be lenient.So, everyone can face their trials as it is suitable for them.What is needed is just to be patience and never give up.

If someone fails in his life because of suffer from tiredness, hard work and harassment, it is really in proportion to their power of endurance patience and forbearance.Failure is actually the key of greatness and success."Do not feel uneasy if you failed after you have strive facing the hardship" and "Do not pray to God to make your burden light, but pray to Him to make your back strong."Hard trials or burden such as busy schedule of life, bitterness of the fighting, the hardship will make us become stronger and conduct of the fighters and builders of life as we had experienced many things.

Islam will comfort those who have been involved in the trial patiently.They may get relief in their sorrow and their burden of adversities may be lightened.Although the man who fights with the hardships of life fall many times but the value of such man before Allah is much higher than the man who sees the fun and never fear any danger or any other thing afraid of him.

The reward of patient and hardworking will be given on the Day of Judgment.In one of Hadith Tirmizi it is stated that the prizes and the honors that those who is patient and hardworking will be much more than what the other persons who were performing other compulsory duties will be getting.While people who never be patient and always want to be comfort and ease in their life will also get their rewards on the Day of Judgment where their skins will be cut by the scissors.

As conclusion, as a Muslim, we should always be patience in facing the hardship of Allah because it is actually make us learned and experienced many thing from the difficulties of life.We will also get great reward on the Day of Judgment.


**mY 1st Assignment of BAsiC theme Of QUran..






it would be easier control your
temper if u remember Allah
!!

Friday, July 10, 2009

=)

huhuh!!it has been quite a long time i'm not updating my blog since i enter CFS IIUM..SoRRY!!insyaAllah,later,i'll update my blog..what can i say here is i'm happy to be one of the students in CFS IIUM..
Banyak gak r yg ak blajo kt cni..best!!sabtu dpn mid exam tuk english..wish ME LUcK!!pas2 bLK Umah..yey!!cuti midsem slame seminggu~

Saturday, May 2, 2009

UIA @ Matrik penang???!!

17 april 09- result for matriculation programmes
i got offered to matrikulasi penang..kos= sc fizikal


1mei 09-result for upu
asasi UIA-kos= sc fizikal also..

so where should i go??stIll thinking...
help me please!!

actually,result neh cm ayh ak pon ade..mule2 ura2 nk kne pndah penang..pas2 last2 dpt taw pndah ke serdang,selangor plak..huhu!!so,should i go to uia follow my dad..haha!!uia-petaling jaya..ayah ak serdang..1 negeri..dkt la gak ngan umah..mne taw kot2 homesick ke nnti..hahah!!penang jaoh ke utara plak.berdikari sikit klo pegi sne.due2 kos sme jek.tp still dlm pertimbangan..need ur help please..which is good 4 me??

LEt's pLAy thE gAme!!''Super Mario''